Pemanfaat Limbah : Mengubah sampah plastik jadi Ecobrick di SMP Kemala Bhayangkari 2 Kabanjahe

Sabtu,26/10/2024- Melalui penerapan Kurikulum Merdeka, Siswa-siswi SMP Kemala Bhayangkari 2 Kabanjahe menyelesaikan kerajinan daur ulang sampah di sekolah itu sebagai wujud kecintaan terhadap lingkungan hidup.

SMP Kemala Bhayangkari 2 Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara menerapkan pembelajaran P5 ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di kelas VII(tujuh) melaksanakan Pesta Demokrasi, di kelas VIII( delapan) melaksanakan kegiatan Ecobrick dan dikelas IX (sembilan)melaksanakan kegiatan bazar. Di kelas VIII melaksanakan kegiatan dengan mendaur ulang sampah di sekolah tersebut sebagai wujud upaya mengajak kalangan siswa-siswi untuk cinta dan peduli terhadap alam.

“Siswa-siswi kami ajarkan mulai dari kesadaran untuk memilah sampah hingga pengolahan sampah daur ulang menjadi benda yang bernilai lebih tinggi,” kata Kepala SMP Kepala Bhayangkari 2 Kabanjahe, Jumat.

Ia mengungkapkan alasannya menggiatkan pembelajaran P5 lingkungan hidup karena menurut pandangannya penumpukan sampah plastik sekali pakai di masyarakat sangat banyak dan tidak terkendali.

Oleh sebab itu, dirinya bertekad untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada para siswa-siswinya, bahwa pengelolaan sampah yang baik sejalan dengan lingkungan hidup yang sehat.

“Pada pembelajaran P5 ini, anak-anak dibantu oleh tim Asistensi Mengajar dari Kampus ITB Indonesia (Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia) dan  kami sudah berikan pemahaman untuk memilah sampahnya, setiap pekannya pembelajaran P5 itu hanya dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari Jumat dan Sabtu.” Ungkap Kepala sekolah SMP Kemala Bhayangkari 2 Kabanjahe, Alasta Pinem S.Pd.

Selain itu, program kesadaran pemilahan sampah di kalangan peserta didik dilakukan dengan cara menyediakan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Tempat sampah tersebut pada setiap ruang kelas dan sejumlah titik strategis.

Siswa-siswi yang melaksanakan kegiatan P5 yang menyangkut daur ulang sampah  diberikan wewenang untuk mengawasi proses pemilahan sampah yang dilakukan pada masing-masing kelas.

Sampah anorganik yang telah terkumpul pun dimanfaatkan menjadi beberapa jenis benda bernilai, antara lain adalah eco brick, tempat duduk, dan hiasan ruangan  dan rangkaian bunga.

Bahkan untuk memberikan pemahaman tambahan, melalui  pembelajaran P5 tersebut bertujuan agar siswa-siswi dapat memahami alur pengelolaan sampah bekas menjadi kerajinan yang sangat bernilai.

“Jadi nanti  semuanya akan memahami cara menjaga lingkungan hidup yang baik, bahkan ilmunya nanti bisa dibawa pulang ke rumah,” tutup Alasta Pinem, S.Pd.

Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan peduli lingkungan siswa/i khususnya di SMP Kemala Bhayangkari 2 Kabanjahe.

Leave a Comment

error: Usaha dikit lah!!