Stabat, 01 Desember 2024 – Mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berhasil membuat kotak P3K di MTs Al-Jam’yatul Chalidiyah, Stabat. Program ini bertujuan agar para siswa merasa lebih aman dan nyaman saat beraktivitas di sekolah, karena tahu bahwa perlengkapan pertolongan pertama tersedia di setiap kelas. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 7 mahasiswa dari program studi Teknik Informatika dan kolaborasi dengan para guru MTs Al-Jam’yatul Chalidiyah. Proses pembuatan kotak P3K berlangsung selama 1 hari, yakni pada tanggal 30 November 2024. Kotak P3K ini resmi digunakan oleh siswa pada tanggal 1 Desember 2024.
Dukungan Sekolah dan Partisipasi Seluruh Pihak – Program ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan seluruh tenaga pengajar di MTs Al-Jam’yatul Chalidiyah. Guru-guru turut dilibatkan dalam pengawasan penggunaan kotak P3K, sedangkan para siswa diberikan tanggung jawab untuk merawat dan menjaga ketersediaan isi kotak tersebut.
Kotak P3K ditempatkan di setiap kelas, baik di ruang belajar maupun ruang kegiatan bersama seperti laboratorium dan ruang olahraga. Selain itu, satu kotak P3K utama juga tersedia di ruang guru dan kantor sekolah sebagai cadangan jika diperlukan dalam kondisi mendesak. Dengan lokasi strategis tersebut, seluruh warga sekolah dapat dengan mudah mengakses perlengkapan P3K kapan saja.
Kebutuhan Mendesak Akan Penanganan Cedera Ringan – Program ini berawal dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa cedera ringan sering terjadi di lingkungan sekolah, terutama saat kegiatan bermain dan olahraga. Luka gores, terjatuh, atau lecet menjadi kejadian yang sering dialami siswa. Sayangnya, sekolah belum memiliki perlengkapan dasar yang mudah diakses untuk penanganan cepat.
“Kami sering melihat siswa yang terluka saat bermain tidak langsung ditangani karena tidak ada alat P3K di dekat mereka. Hal ini membuat cedera kecil berpotensi menjadi lebih serius,” kata salah seorang guru.
Selain itu, program ini juga bertujuan menanamkan kesadaran kesehatan dan keterampilan dasar pertolongan pertama kepada siswa. Edukasi ini diharapkan dapat membentuk sikap tanggap, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Tugas Utama Mahasiswa Dalam Kegiatan ini – Dalam program Kotak P3K, mahasiswa memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan keberlangsungan program tersebut berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi siswa serta sekolah. Tugas mereka dimulai dari identifikasi kebutuhan fasilitas kesehatan sekolah, yakni melakukan observasi terhadap cedera ringan yang sering terjadi di lingkungan sekolah, seperti luka gores atau lecet akibat kegiatan bermain dan olahraga. Setelah kebutuhan teridentifikasi, mereka mulai merancang isi kotak P3K yang sesuai, termasuk menyediakan perlengkapan seperti plester, perban elastis, kapas steril, cairan antiseptik, dan buku panduan sederhana tentang pertolongan pertama.
Selain itu, mereka juga melibatkan siswa dalam perawatan kotak P3K untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesehatan lingkungan sekolah. Dengan pendekatan kolaboratif ini, mahasiswa memainkan peran sebagai fasilitator dan penggerak utama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan siswa di sekolah.