| Penulis | Kristin Cahyani Gea 1, Derman Wanto Giawa2, Efendu laia3, Masdiana Laoli4. |
| Pembimbing |
|
| Abstrak | Indonesia:Kebutuhan akses internet saat ini sangat tinggi, baik untuk mencari informasi, artikel maupun pengetahuan terbaru. Dalam hal ini memerlukan koneksi internet yang stabil dan handal. Oleh karena itu timbul solusi untuk menggunakan dua Internet Service Provider (ISP) dan menjadikan mikrotik sebagai load balancer. Mekanismenya adalah mikrotik akan menandai paket yang ingin mengakses internet, lalu memilih jalur Internet Service Provider (ISP) mana yang akan dilewatinya dan menyetarakan beban pada kedua Internet Service Provider (ISP) tersebut. Berdasarkan metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu Network Development Life Cycle (NDLC), maka sebelum menentukan metode load balancing yang digunakan, penulis melakukan analisis terhadap kondisi traffic jaringan, yaitu dengan memonitoring untuk mendapatkan log-log yang berada di jaringan. Pemilihan Nth load balancing dikarenakan metode tersebut memenuhi kriteria karena dapat meningkatkan kecepatan koneksi dan membagi beban pada kedua gateway agar tidak terjadi overload. Lalu penulis menerapkan pula teknik fail over, yaitu dimana jika salah satu koneksi gateway sedang terputus, maka gateway lainnya otomatis menjadi backup yang akan menopang semua traffic jaringan.
Kata kunci: load balancing, Internet Service Provider (ISP), routing, gateway, Topologi. |
| Inggris :The need for internet access is currently very high, both for searching for information, articles and the latest knowledge. In this case, you need a stable and reliable internet connection. Therefore, a solution emerged to use two Internet Service Providers (ISP) and make Mikrotik a load balancer. The mechanism is that Mikrotik will mark packets that want to access the internet, then choose which Internet Service Provider (ISP) route it will go through and equalize the load on the two Internet Service Providers (ISP). Based on the system development method used, namely Network Development Life Cycle (NDLC), before determining the load balancing method used, the author carried out an analysis of network traffic conditions, namely by monitoring to obtain logs on the network. The choice of Nth load balancing is due to this criteria method because it can increase connection speed and divide the load on the two gateways to avoid overload. Then the author also applies a fail over technique, namely if one gateway connection is lost, the other gateway automatically becomes a backup which will support all network traffic.
Keywords: load balancing, Internet Service Provider (ISP), routing, gateway, topology. Library, Clothes. |
|
| Status Publikasi | |
| Bab I | Download |
| Bab II | |
| Bab III | |
| Bab IV | |
| Bab V | Download |
| Daftar Pustaka |